Distelling di Bandara Changi

20140327_changi-airport--kasecurity25_ST(1)Bandara Changi di Singapura adalah sebuah gerbang yang besar dan merupakan salah satu hub transportasi utama di Asia. Milisi budget kerap terdampar di Changi karena penerbangan mereka selanjutnya pada pagi hari bahkan subuh sebelum ayam berkokok. Itulah konsekwensi jadwal flight pesawat yang tiketnya promo, sehingga pilihannya antara menginap di hotel kota Singapura atau tarpak di bandara.

“Batan neangan hotel di kota mah mahal mening tarpak we di jero bandara,” pilih Wawan yang sudah terbiasa tarpak diantara akar pohon waktu diklat. Ia pun sambil celingukan mencari sudut yang pantas di Terminal 2 Changi. Bedanya dulu ia harus membersihkan tempat tarpak (datar ngabivak) dengan golok tebas, kini harus mencari celah diantara orang India.

Saat lelap tertidur di T2, tiba-tiba saja sekitar pukul 3 pagi sekelompok polisi bersenjatakan laras panjang membangunkan mereka. “Your pasport, please” ujar mereka.

Sambil gisik-gisik mata, Bar mencari paspornya. Susah ternyata mencari barang sambil setengah tertidur. Untunglah ketemu dalam sepuluh hitungan.

“Jrit, asa teroris wae..pirage milu sare..mun di Cikaso ku aing diseuseuh..” gerutu Wawan yang juga sibuk mencari paspor dengan sebelah mata masih tertutup.

Your boarding pass, please,” pinta mereka setelah mengecek paspor keduanya.
“Lain tatadi sakalian atuh,” Wawan ngutruk keduakalinya
Your friend?” kembali mereka bertanya sambil menunjuk kebawah. Oh my God..ternyata Dudung ngebivak dibawah kursi.
“Dung..Dung.. hudang..aya stelling pelatih euy..” ujar Wawan segera membangunkan konconya. Karena memegang tiket penerbangan berikutnya dari Changi, mereka diijinkan meneruskan tidurnya. Seorang India yang sepertinya tidak mempunyai tiket penerbangan berikut, digiring ke pintu imigrasi untuk didepak keluar.

Para pejalan yang melewatkan malam di bandara Changi akan selalu dibangunkan untuk diperiksa paspor dan boarding pass sekitar waktu tersebut. Pihak otoritas bandara sangat phobia bila negaranya kelimpahan imigran-imigran gelap dari negara-negara tetangga sehingga bersikap overacting seperti itu. Mereka tak rela bila penumpang yang datang lewat tengah malam beristirahat sejenak bila tak memegang tiket penerbangan berikutnya dari Changi. Get out, we dont want you here, begitulah kira-kira.

‘Oh, ieu ternyata guna na materi stelling basa diklat teh geuning’ gumam Wawan baru menyadari.