Kala mendampingi event hiking di Cikapundung Trail, kami sempat masygul mengetahui peserta membludak hingga 100 orang. Team guide terbatas. Namun mengetahui Diki ikut -walau sebagai peserta dg keluarganya- ketika itu juga menjadi tenang… Kalem, aya Diki, demikian pikir kami selalu.
Saat event berlangsung, saya selalu mengecek ke crew. Siapa sweeper di belakang? “Ada kang Diki.” …Legalah hati ini..
Saat mengetahui Diki berpulang, seperti disambar halilintar..how could such a man die?..seperti mendengar legenda petualang layaknya Norman Edwin atau Anatoly Boukrev berpulang. Innalillaahi wa innalillaahi rojiun..Turut berdukacita sedalam2nya, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran..Sukawana merupakan salahsatu area kegiatan kami, sebagai #tributetoDiki kami menjadikan jalur Ciwaruga sebagai akses utama kesana dengan demikian selalu melewati peristirahatan terakhir almarhum di kawasan Kebon Hui.
Teh Olive, bila mendengar bunyi klakson di jalan, artinya kami tak jauh bila memerlukan bantuan