Setelah bertahun-tahun tak sowan ke gunung Burangrang, akhirnya bulan Juni 2011 keinginan melepas rindu itu terlaksana juga. Selama bertahun-tahun, begitu kentara terasa kecemburuan dari jalan setapak di punggungan gunung karena mereka kerap bermain ke Situ Lembang yang terletak di lembah Burangrang tanpa pernah naik ke puncak gunung. Entah mungkin sudah terlampau manja atau begitu sombong dengan mengabaikan bisikan Sang Gunung selama belasan tahun. Padahal di gunung inilah pertamakali kebanyakan dari mereka belajar mengenal alam bebas.
Setidaknya ada tiga jalur yang dapat kita lalui bila ingin mencapai puncaknya, yaitu lewat Kertawangi (Pos Komando), Legok Haji dan Cisurupan. Gunung Burangrang (2.064 meter) memang tidak terlampau tinggi dan aman didaki. Lagu-lagu dari Abah Iwan juga akan mengingatkan kala berada di ketinggian gunung Burangrang yaitu Hymne Unpad dan Balada Seorang Kelana. Kedua lagu itu konon digubah di suatu ketinggian di gunung Burangrang.
“Lagu ini ditulis tahun 1971 di suatu ketinggian di gunung Burangrang bersama-sama beberapa orang teman saya berkumpul; Remi Cahari, Hari Raspati, Bekti… mahasiswa kedokteran, mahasiswa ekonomi waktu itu..sekarang mereka sudah jadi dokter..Hymne Universitas Padjadjaran. Yang saya tulis waktu itu adalah harapan dan penghayatan kami terhadap universitas,” demikian ujar Abah Iwan disuatu kesempatan sebelum melantunkan lagu Hymne Universitas Padjadjaran itu.