Pada tanggal 2 Maret 1959 Presiden Sukarno dan Presiden Vietnam Utara Ho Chi Minh ikut meresmikan ITB, nama baru dari Technische Hogeschool Bandoeng masa Hindia Belanda.
Sore harinya sekitar 16.30, Bung Karno dan Paman Ho juga hadir di Auditorium Gedung A Universitas Padjadjaran di Jalan Dipati Ukur untuk mendapat gelar Doktor Kehormatan dari Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran dengan promotor Mohamad Yamin.

Hadir dalam penganugerahaan gelar adalah Menlu Subandrio, Menteri Negara Hanafi dan Presiden Universitas Padjajaran Iwa Kusumasumantri, Ketua parlemen Mr. Sartono, Wakil PM Republik Demokrasi Vietnam Pham Hung, Menlu Subandrio, juga wakil dari ITB dan Universitas Airlangga.
Profesor Yamin menyebutkan alasan memberikan Ho Chi Minh mendapatkan gelar doktor kehormatan. Ho Chi Minh berperan dalam perjuangan kemerdekaan Vietnam mempunyai nilai hukum dan member bentuk ketatanegaraan yang merdeka dan berdaulat bagi tanah air Vietnam.
Ho Chi Minh dalam sambutannya menyatakan ada empat babak perjuangan kemerdekaan Vietnam, yaitu sejak 1890 hingga Perang dunia I, perjuangan pergerakan Vietnam sejak 1919 hingga kedatangan fasis Jepang, perjuangan gerilya melawan Jepang dan proklamasi kemerdekaan pada 25 Agustus 1945 dan hingga kini (1959) revolusi Vietnam belum selesai. (Dikutip dari cakrawala.co tgl 11 Maret 2025)
Lebih dari 50 tahun kemudian dari sejak Ho Chi Minh mengunjungi kampus Dipatiukur, sekelompok alumni jebolan kampus itu melakoni petualangan epik ke Vietnam lalu menjadikan kota Ho Chi Minh sebagai basis. Dari sana mereka merenggangkan batas-batas petualangan lebih jauh ke negara-negara lain namun selalu kembali ke Ho Chi Minh yang menjadi basisnya.