Malam mencekam, udara seperti tak bergerak. Kala itu sedang terjadi konfrontasi dengan sekelompok sel-sel bandar narkoba UMU, didapat informasi dari intelijen bahwa mereka akan menggalang preman2 sebandung raya dan menyerang sekretariat . Mendengar kabar tsb semua tetap tenang namun sigap mempersiapkan persenjataan, merakit alat2 operasional menjadi senjata yang menakutkan. Wawan sedang melakukan inspeksi persiapan pasukan di Lapang Parkir Tengah seperti Rommel memeriksa pasukan panzer Desert Fox kesayangannya.
“kresek..kresek..unit satu kumaha stanby? ada pergerakan mencurigakan?over” Wawan monitor.
“Siap kang, stanby over”
“Unit Dua?over”
“Siap kang, stanby over” Wawan puas. mematikan HT.
Mereka sudah menyebarkan unit sniper di berbagai tempat strategis kampus. Ia bersumpah akan menjadikan LPT sebagai Mogadishu bagi mereka yang berani menyerang sekretariat. Lima tahun lalu ibukota Somalia itu menjadi neraka bagi pasukan penyerbu Delta dan Ranger yang kemudian malah dihajar habis-habisan oleh milisi yang telah bersiap.
Sebetulnya ini konflik lama yang meletus lagi. Dulu bersama divisi elite SS ia yang menghajar mereka, dengan sekali blitzkrieg Korps Afrika menghapus nama UMU dari kampus DU. Namun kini giliran yang muda untuk mendapatkan respeknya membela syal kuning dari sel-sel lama yang kembali aktif itu. Wawan merasa ia bisa saja menggalang Korps Afrika lagi, divisi elite SS yang kini sudah pensiun. Namun setelah inspeksi ia cukup terkesan pada kemampuan young guns.
Malam hari saat berjaga2, dr kejauhan (gerbang selatan unpad DU) terdengar suara motor ‘ali topan’ yg sengaja digerung-gerung menghampiri sekretariat. Semua pun bersiap2 karena beranggapan pengemudinya berniat menyerang palawa. Bila seorang diri berani menyerang, ia salut juga.
Bila demikian..”tah nu kieu rada meujeuh jang urang…” gumamnya bangkit mematikan roko krek..krek..menggerakkan lehernya ke kiri dan kekanan..'”halik nu lain….bagian urang ieu,” ujarnya. Yang lain menyingkir
Ia segera memasang kuda-kuda dan siap mengeluarkan rantaian carabiner berujung figure 8 hasil rakitan tapi kemudian ragu dia dari pihak lawan karena hanya pasukan berani mati yang berani menyerang sendirian.
Dan ternyata benar setelah mendekat pengemudi tersebut melambaikan tangan kepada mereka, kemudian menaikkan motornya ke koridor dan berhenti tepat didepan pintu SPDC. Dia adalah kombatan syal kuning yang mengenakan jubah mick jagger sepanjang lutut, satu per satu kancing jubah dilepas kemudian sedikit dibuka jubahnya sambil berkata dengan lantang:
_”…mana jelemana mana??? Rek diratakeun wae kitu ku aing..!!!”Dibalik jubah tsb tergantung 3 buah granat aktif buatan pindad.
“Hohoho…sugan teh saha,” sambut Wawan hangat. Pertanyaannya siapakah pembawa granat ini? Kirim jawabannya ke redaksi akan mendapat hadiah 😀