Sebuah Catatan di Februari 2001

wcpu

by Mirza Ahmad Hevicko

Ketua DP menghadiri TWKM yang tahun ini dilangsungkan di Aranyacala, Jakarta. Mungkin karena perasaan terdesak sehingga beberapa senior menginisiasi pendudukan Ruang Panitia Khusus (Pansus) secara utuh. Ruang yang lama, yang seluas 6.25 m² itu, menjadi gudang. Kini ruang Pansus diubah menjadi sekretariat. Hidup terasa lebih segar di ruang yang lebih lebar. Beberapa senior menyebut beberapa kesamaan antara sekretariat terbaru dengan sekretariat yang dulu; keduanya sama-sama dekat dengan kamar mandi. Keramaian kembali datang. ALB mulai banyak yang berkunjung dan para tetamu dari Pencinta Alam lain juga banyak yang mampir dan numpang bermalam, berdiskusi, pokoknya ngobrol tantang banyak hal –semacam kongres alias ngawangkong teu beres-beres.

 

Papan panjat digambari Gatotkaca yang berdialog dengan Spiderman. Masih dengan teknik airbrush, di bawah ada lidah Rolling Stones yang melekat di kotak kayu. Semua berlatar langit biru dan awan berarak sampai di bawah roof-nya. Keren –bagi mereka. Kira-kira apa yang tercitrakan dari itu semua. Tentu orang yang melihat gambar di papan itu punya tafsiran sendiri. Mungkin sama, mungkin juga beda.

 

Dipucuknya ada lambang perhimpunan. Kemudian, masih menyangkut papan,  bisa diingat “Wall Climbing Palawa Unpad Open” yang lebih akrab dengan sebutan we-ce-pe-u. Papan Panjat mendapat tambahan empat papan boulder di sebelah kiri. Sejak dibangun pada tahun 1995 baru inilah kompetisi berskala nasional yang dilangsungkan di menara panjat yang terpacak di tengah kampus Dipati Ukur.

 

Palawa diketuai oleh seorang yang menggilai rock n roll (is dead?), blues, dan balada. Agung Nugraha (PLW24382106CR) namanya. Kepemimpinannya didukung oleh sekelompok anggota yang juga menjadi penggila musik-musik senada. Musik-musik ngak-ngik-ngok, istilahnya.

 

Setelah kang Syarief berkata, “…. Ulah ngarauk ku siku,” di akhir acara WCPU, beberapa jam sebelum hadiah dibagikan, dapat diingat pula kegiatan kritik–otokritik yang dilakukan sepanjang malam menjelang sesi persiapan Operasi Selatan Tenggara Sulawesi (OSTS).