MENEMUKAN KEMBALI DUNIA YANG HILANG

10418511_764776420220682_2558408963997580540_n

by Bayu Ismayudi

Sekitar pukul delapan pagi kami tiba di daerah Baru Beureum, sebuah wilayah di kaki gunung Manglayang. Wilayah ini merupakan salah satu jalur pendakian menuju puncak Manglayang.

Harum tanah basah dan cipratan embun pagi segera menyambut, sebuah nuansa yang sudah lama tidak saya rasakan. Tepat dua puluh tahun yang lalu saya mendaki gunung Manglayang ini, saat masa masa kuliah dulu. Dan tahun 2014 ini saya mencoba mengawali kembali kegiatan yang sudah lama terhenti.

Tanjakan terjal langsung memberi ucapan selamat datang di dunia yang telah lama hilang ini, saya dan rekan mulai menapaki jalur terjal ini, banyak medan yang mengharuskan kami melaluinya dengan merayap.

Dulu, saya sanggup menapaki medan seterjal ini dengan menggendong carrier seukuran 70 liter dengan berat 10kg, tapi saat ini walau hanya menggendong backpack, nafas sudah susah diajak kompromi hehehe. Beberapa kali saya berhenti untuk sekedar menghela nafas.

Setelah dua jam kami menyusuri medan yg terjal dan licin akibat hujan malam sebelumnya, akhirnya kami tiba di puncak bayangan Manglayang. View kota Bandung  seolah menyambut kami.

Sejenak istirahat, membuka perbekalan sambil menikmati pemandangan yg menyejukkan mata, panas & aroma kopi hitam menemani kami bercengkrama bersama anggota rombongan. Saya hirup udara di sekeliling sedalam dalamnya…sudah lama rupanya paru-paru ini tidak merasakan pure oksigen wkwkwkwk…

Akhirnya sebelum matahari tertutup mendung, kami bersiap untuk segera turun ke Baru Beureum. Kami harus turun secepat mungkin untuk menghindari hujan, karena jalur  akan bertambah licin saat hujan. Setiba di Baru Beureum aroma masakan yg dimasak dari tungku kayu bakar dari warung tradisional menyambut, sungguh aroma yg khas pedesaan yg sudah lama tidak saya temukan.

Ya sebuah dunia yang telah lama hilang, sudah saya temukan kembali….