Ketika Unpad mulai memindahkan satu persatu fakultasnya ke kampus Jatinangor sejak 1983, barangkali tak terbersit sekitar wilayah itu akan jadi langganan banjir. Kita pun bisa membayangkan asrinya wilayah Jatinangor sekitarnya masa itu.
Namun ditahun 2025 ini, bila kita menengok sepuluh tahun terakhir 2015-2025 banjir selalu melanda. Banyak faktor yang membuat lingkungan semakin tidak mendukung di sekitar wilayah Jatinangor seperti Cikeruh, Cimanggung, Rancaekek dan sekitarnya.
Berikut beberapa faktor :
- Alih fungsi wilayah sekitar gunung Geulis, gunung Manglayang
- Terganggunya saluran air oleh pembangunan dan operasional pabrik besar
- Geografis wilayah sebagai pertemuan beberapa sungai dan anak sungai
- Perbatasan beberapa wilayah administratif menyebabkan solusi yang tidak menyeluruh
- Pembangunan tol Cisumdawu
- Pesatnya pembangunan pemukiman
- Menyusutnya persawahan Rancaekek, Cicalengka
- Curah hujan ekstrim
Sementara wilayah kampus tetap terjaga keasriannya bahkan semakin rimbun, tidak demikian daerah sekitarnya. Banjir dan longsor setiap tahun mengintai, bahkan longsor Cimanggung tahun 2021 lalu menelan puluhan korban jiwa.
Namun ada yang menarik dari banjir tahunan kurun waktu 2015-2025 itu, ada waktu setahun yaitu 2018 wilayah itu relatif aman dari banjir. Walau tercatat banjir menggenang komplek Perumahan Rancaekek Indah. Namun ini relatif kecil dan lokal. Ada apa ditahun 2018?
Pada tahun 2018, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menormalisasi Sungai Cikijing dan Cimande disekitar Rancaekek. Proyek besar ini menelan biaya lebih dari 100 milyar. Ini adalah satu-satunya investasi besar pemerintah yang serius selama sepuluh tahun itu dalam merespon bencana banjir. Namun tak berdaya juga menahan banjir tahun-tahun berikutnya.
Disini kita bisa mendapat gambaran bahwa penanggulangan banjir memerlukan solusi integratif tak bisa sektoral. Lalu bilapun demikian bila upaya itu tak diimbangi dengan penataan fungsi wilayah yang konsisten maka hanya memperlambat waktu saja untuk banjir besar kembali melanda.
@bayubhar , pemerhati kebencanaan