Berpulangnya Sang Playmaker

Menjelang berangkat Kejurnas Arung Jeram 1994 di Bali, tim beraudiensi dengan rektorat. Pa Himendra sebagai PR III menitipkan sesuatu.”Buat para atlit,” katanya memberi amplop gemuk, ” selamat berjuang mengharumkan almamater!”

Setiba diluar Tera sang manajer tim yang dititipi amplop langsung dirubung. “Ter, kadieu ngumpul heula,” ajak Adjat yang menunggu di dekat tower.

“Mun dibejakeun ka DP mah aya bahan dipotong deui,” ujar Bar berhitung.

“Geus urang-urang we nu nyaho ieu mah,” ujar Dodi berkomplot.

“Sawareh keur mayar si Abul,” ujar seseorang, entah siapa.

“Sepakat yeuh?” tanya Tera,” ulah bocornya.” Tentu saja sampai mereka lulus kuliah dana 500rb itu tak pernah terceritakan.

*****

Begitulah sekelumit kehidupan berkampus masa itu. Kebanyakan generasi 90-an lebih mengenal Himendra Wargahadibrata sebagai PR III Unpad dan pernah menjadi pembina Palawa Unpad. Nyaris tak terhitung kenangan bersama beliau darimulai diklatdas, ekspedisi, kejurnas dan lainnya.

Himendra Wargahadibrata “mulih ka jati, mulang ka asal ”, almarhum meninggal Kamis malam (13/02/2020) disemayamkan pada hari Jumat, di Mesjid Al-Jihad (Mesjid Universitas Padjadjaran), Jl. Dipati Ukur No. 35 dan dikebumikan di komplek pemakaman Gunung Jati, Cirebon.

Mengutip dari buku “Apa Siapa Orang Sunda” suntingan Ajip Rosidi terbitan 2003, Himendra yang gemar sepakbola pernah menjadi pemain Nasional di era 60 dan ingin menjadi pelatih. Namun keluarganya lebih setuju ia menjadi dokter.

Sepulang dari timnas, Hendra fokus untuk menyelesaikan studi kedokteran yang tertunda, namun Hendra tetap memperkuat Persib hingga tahun 1973. Ketenaran Hendra tetap ikut menyertai, sebagai pemain Persib yang bergelar Dokter.

Di usianya yang ke 30 tahun, Hendra akhirnya memilih untuk gantung sepatu dan lebih memilih fokus menjadi dokter. Keputusannya untuk meninggalkan Timnas, membuat Hendra menjelma menjadi sosok yang sukses.

Pengalaman Jabatan sebanyak 14 kali , salah satunya Rektor Unpad masa jabatan 1998-2007, kemudian sebanyak 7 tanda jasa almarhum dapatkan , salah satunya Karya Satya XXX, 2007 dari Pemerintah Republik Indonesia, 17 kegiatan organisasi yang digelutinya salah satunya sebagai penasehat Ikatan Dokter Spesialis Anestesiologi Indonesia ( IDSAI)

Rektor Unpad masa bakti 2019-2024 , Rina Indiastuti, menyampaikan bahwa “Unpad kehilangan seorang tokoh, sosok nasional sunda yang jadi panutan masyarakatnya, orang yang sopan santun dengan kekentalan kesundaannya sangat dihormati setiap rekan rekan sejawatnya, terutama khususnya dikalangan dunia pendidikan kedokteran”