Dingboche, Kepingan Surga di Lembah Imja

Nama Dingboche berlalu begitu saja saat mempelajari rute Everest Basecamp tak ada kesan berbeda dengan tempat lainnya. Banyak boche-boche lain yang membuat kusut mengingatnya. Ada Tengboche, Syangboche, Pangboche, Deboche dll.. duh

Dingboche merupakan gerbang memasuki dimensi alam yang berbeda. Bentang dataran khas 4000 an meter dpl yang ekstrim, keras tapi lembut dan indah. Sedingin es tapi disaat bersamaan sehangat pelukan. Membuat sekelumit sensasi menyelinap kala pertama memasuki pelatarannya.

Menjelang memasuki Dingboche terlihat sekawanan yak merumput dan berlarian di perbukitannya menjanjikan kesan mendalam tentang tempat ini. Puncak salju menjulang di sekeliling lembah membuat suasana megah. Yang unik, desa ini dikelilingi oleh tembok batu yang rendah. Tembok ini bukan untuk pertahanan, melainkan untuk melindungi ladang kentang dari kawanan yak.

Dingboche juga merupakan persimpangan penting. Selain meneruskan perjalanan utama ke Lobuche dan Gorak Shep (menuju EBC), dari sini para petualang dapat berbelok ke arah:

· Chukhung: Untuk mendaki Island Peak atau trekking ke Chukhung Ri.

· Lobuche East Base Camp: Untuk pendakian gunung lain yang populer.

Bagi beberapa orang, Dingboche akan lebih dirindukan dibanding Namche bazaar bahkan Everest Basecamp. Beberapa orang sengaja menjalani treknya hanya sampai Dingboche lalu kembali turun. Saya bisa mengerti alasannya.

Tata letak bangunan-bangunan tampak lebih apik dibanding tempat para pendaki bermalam sebelumnya yaitu desa Tengboche dan bermalam setelahnya yaitu desa Lobuche. Juga lebih cozy dan berkelas. Mungkin karena tempat ini merupakan lokasi aklimatisasi favorit para pendaki sehingga mendesain dirinya supaya nyaman bagi tetamu.

Dingboche bukanlah tempat yang bisa Anda lewati begitu saja. Ia adalah tempat di mana setiap pendaki belajar untuk mendengarkan tubuhnya, bersahabat dengan ketinggian, dan mempersiapkan diri untuk tantangan yang lebih besar di depan.

Desa yang bersahaja ini mengajarkan satu pelajaran penting: hormati ketinggian. Suara angin yang menderu di malam hari, udara yang membuat kepala sedikit pusing, dan langkah yang terasa berat adalah pengingat bahwa Anda sudah sangat jauh dari zona nyaman. Antara sudah tiba di tujuan atau sudah terlanjur jauh melangkah.

Ada suatu kontradiksi yang kuat saat meninggalkan Dingboche antara enggan namun menikmati indahnya trek menuju Lobuche. Sangat sulit memilih antara keduanya, meneruskan langkah hanyalah karena terbawa oleh angin lembah Imja.