Waktu menunjukan pukul 10 pagi, saat kami mulai menapaki jalanan setapak antara Batukuda dan Kiarapayung di kaki Gn. Manglayang Bandung.Dimulai dari area perkemahan Batukuda, kemudian masuk menyusuri ladang sesaat kemudian mulai memasuki wilayah hutan pinus yang menyegarkan. Selepas wilayah hutan bambu, terlihat jalur sungai dengan air terjun kecil. Sungai ini memisahkan antara hutan bambu dan hutan sekunder yang mulai kami masuki.
Medan terjal mulai mengucapkan “selamat Datang”. Erfan Zainuri sang kameraman terlihat mulai bersimbah peluh.”Aing mah euy, unggal urg milu jeung barudak PLW jalurna nu ripuh wae” ujarnya disela helaan nafasnya yang mulai memburu…
Erfan sang kameraman tangguh ini memang berbeda basic saat dulu masa2 di kampus, ia berbasic seni, sastra & film, aktif di unit GSSTF. Saat bertemu kembali,ia kini sering ikut kegiatan hiking sebagai pendokumentasi yang handal..Bahkan bisa dibilang kameramen militan.
Berawal dari pendokumentasian perjalanan di Gua Pawon & Stone Garden, kemudian hiking antara Dago pakar – Maribaya via patahan Lembang. Dan keluhan awal terjadi pada saat pendokumentasian pendakian Gn. Rakutak…”Cenah fun hiking euy, tapi naha kieu?” keluhnya sambil ngos2an…
Selanjutnya pendokumentasian perjalanan menuju Curug Siliwangi wilayah Gn. Puntang, keluhannya sudah tidak terdengar karena sudah berganti kepasrahan di tengah medan terjal disertai enam kali penyebrangan sungai deras di bawah guyuran hujan lebat…
Perjalanan2 itu membuat Erfan semakin terlatih rupanya, sehingga beberapa rekan mengajaknya melakukan pendakian ke Gn Gede-Pangrango. Saat usai pendakian ucapan yang keluar dari mulutnya..”bisa oge urg euy naik gunung Gede…”
Nah, pada Sabtu 12 September 2015 kemarin, kembali sang kameramen cadas ini diajak untuk bercanda dengan alam dengan diiming-imingi jalanan datar dan sejuk…walau akhirnya dari mulut beliau terumbar ucapan….”jis! digawean deui ieu mah,,,nanjak edan…salah jalur deuih!”