Greg Louganis adalah peloncat indah USA peraih medali emas Olimpiade 1984 dan 1988. Ia terkenal karena kepalanya terluka terbentur papan loncat, namun tetap memenangkan medali emas bagi kontingennya. Apa persamaan Louganis dengan Akuy? Ceritanya begini, dalam mabim susur pantai di Sancang 1992 Akuy yang bernama asli Deny Budiman tak lulus mabim tahun lalu ikut kembali mabim angkatan dibawahnya, yaitu KP. Materi mabim kali ini adalah susur pantai dari Santolo hingga Sancang. Wah, medan baru nih..susur pantai..semua bersemangat.
Setelah perjalanan dua hari barulah mereka tiba di Sancang. Pantai indah dengan muara yang tenang dan pesisir putih. Namun keindahan ini tak membuat peserta kehilangan kejahilannya. Rasanya kurang afdol bila tak saling menjahili.
Merasa misi susur pantai sudah beres, Bar dan Dodi mandi-mandi di muara. Airnya dangkal cuma selutut, mereka berdua jongkok-jongkok saja di tepian karena tak bisa berenang. Dari kejauhan tiba-tiba terlihat Akuy datang menghampiri niat ikut berenang.
“Itu si Akuy..urang jailan nya,” ide jahil muncul di benak Dodi.
“Sina luncat tina batu,” bisik Bar sambil menunjuk sebuah batu besar di pinggir sungai.
“Kuuuy..luncat tidinya..!” teriak Dodi menunjuk batu besar itu. Akuy ragu.
“”Moal nanaon Kuy, cai na jero da..” ujar Bar meyakinkan Akuy. Ia menggerak-gerakan tangannya seolah sedang watertrafen. Keraguan Akuy pun pupus, ia membuka pakaiannya dan bersiap meloncat indah.
“Siaaap…” serunya ceria,” 1…2…3…!” Akuy ambil ancang-ancang lalu meloncat tinggi-tinggi dari batu bak Louganis meloncat dari papan. Bar dan Dodi cekikian di bawah, tiba-tiba Akuy menyadari ada yang salah. Namun sudah terlambat…
BUUUMMMM….kepala Akuy masuk nyeceb kedalam pasir seperti dalam film kartun Mickey Mouse. Bar dan Dodi lalu berdiri, jelaslah ketinggian muara itu cuma selutut. Sementara Akuy menukik seperti rudal perang Malvinas.
Dengan mulut penuh pasir Akuy berdiri dan menyumpah “Anjirrr..guoooblogg siah…awas ku aing dibales..!”