Agustus 1994. Waktu itu tim panjat tebing ekspedisi Sulawesi sedang berusaha menggapai puncak tebing tangga raja atau dikenal Bambapuang dan tim gunung hutan baru menyelesaikan perintisan jalur puncak Rante Mario di pegunungan latimojong. Pemanjat dikunjungi pendaki gunung saat mereka terlihat hanya titik-titik di teras tebingnya.
“Lihat itu Bonny dan Opik sedang merayapi dan bergantungan,” teriak kami tim gunung hutan di kaki tebing Bambapuang (tangga raja).
Waktu itu Bonny, Opik serta Ayung sedang merayapi bebatuan granit yang tinggi menjulang. “Ah nanaonnya eta barudak” ujar Wawan sambil menatapi saudaranya – tim panjat – dengan binokuler.
“Tah rek nyieun jalur mah, di batu eta weh, pasti can aya nu manjat” ujarnya sambil menunjuk bongkahan batu segede ban traktor disamping kami berkumpul. Sambil itu Wawan bergerak mendekat pada batu itu lalu memeragakan teknik manjatnya dibatu setinggi kepalanya (1,8 meteran lah tingginya).
“Pasti can aya nu muka jalur di tebing ieu” ujarnya setelah berhasil manjat di puncak batu setinggi 1,8 meter tersebut, sambil seolah-olah ia telah melakukan pemanjatan di tebing sebenarnya.
Sambil bercanda menunggu tim panjat berhasil mencapai puncak tebing tersebut, kami merencanakan ekspedisi selanjutnya : ada yang usul ke Uganda biar heroik, ada yang usul penelusuran gua ke gua Hiro di Arab Saudi sekalian naek haji katanya, dan ada juga yang gak memberi usul, karena tahu itu hanya perbincangan dari pemikiran kami yang ngelantur (ngabulatuk red).
Senja beranjak, kami ke base camp tim panjat yang ditunggui Ipin dan Hilman (yang gak jadi manjat karena mengaku sakit, namun alhamdulilah, mereka nampak gemuk-gemuk, dan pada sehat, pipinya tembem-tembem, karena makan dan tidur dilautan logistik yang serba mewah – keju,kornet,coklat dan sebagainya).
Senang rasanya waktu itu,menyaksikan saudaranya, sedang kelelahan di tebing tangga raja, sementara kami, sudah usai melaksanakan pencapaian ke puncak pegunungan Latimojong di Sulawesi Selatan, dan beristirahat di lautan logistik tim panjat tebing .. HEMM YAMIN