Senja belum sepenuhnya turun
Seorang lelaki paruh baya pergi meninggalkan rumah
Pergi sejenak untuk menghirup dan menghabiskan nafas diluar
Dibalik bukit dibarisan Cemara
Senja itu di Bandung Utara
Tempat kami pernah berlatih
Riak gemuruh air sungainya terdengar perlahan
Di ujung jalan tepian dermaga aku menyapamu
Wahai telaga. Aku datang
Wahai teman lamaku. Aku datang
Apa kabarmu diseberang sana
Wahai sahabatku seindah apa di ujung sana
Aku datang menemuimu
Datang dengan penuh ketundukan untuk memenuhi janji
Datang dengan jiwa yang sama namun terlahir kembali dalam wujud yang berbeda
Datang di telagamu yang tenang
Sekedar melepas lelah untuk kemudian berlari lagi
Seperti rindu yang tertahan dalam keindahan menunggu
Lirih kau bertanya tentang kabar itu
Aku sendiri telah melewati beribu cerita tumbuh dan menua tanpa disadari
Disebelahku, ia datang membawa luka
Disampingku, ia hadir dengan cahaya
Dan dibelakangku, ia datang untuk mengingatkanku
Di titik itu matanya mengembun
Tak perlu risau tentang rumah kecil yang kau tinggalkan
Telah ku sampaikan harapanmu kepada pemilik mimpi yang sedang dalam perjalanan dan kepada mereka yang waktu bersinarnya tiba
Masih terdengar nyaring suaramu
Saat kita duduk dilingkaran api unggun
Benar katamu bahwa hidup bukan siapa yang tinggal lebih lama, tetapi bagaimana kita bisa memberi arti
Saudara, sejatinya bukan yang lahir dari rahim yang sama. Tetapi mereka yang rela mengulurkan tangannya disaat saudaranya terjatuh. Karena disanalah hidup menemukan maknanya
Benar tuturmu bahwa cinta, bahagia, sedih, takut akhir semuanya adalah air mata dan setiap air mata mengajarkan sesuatu yang tidak bisa diberikan oleh tawa
Benar katamu bahwa hidup tak sepenuhnya utuh maka sisakan ruang ikhlas untuk apapun yang terjadi
Matahari di ufuk barat mulai redup bersinar
Aroma rumput basahnya telah aku ciumi
Tanahnya telah kupijak dengan kaki telanjang
Saatnya bersiap untuk pulang
Wahai telaga
Kisah ini belum semestinya berakhir
Tetapi takdir telah menjadi pemenangnya
Terimakasih telah membersamai kami
Telah bersama-sama berbagi beban
Bersama-sama menemukan kekuatan
Bersama-sama berdiri untuk sebuah Simbol persaudaraan dan penghormatan kepada alam
Di tanah legenda para petualang
Di telaganya para petualang
#situlembang
#obituary
#sahabatpalawa
#wahyudi/aisobaryadi/dadanmulyana/derienkadarno/nurlely/yulia/rio/diki/arifin/dedensn
#alamalam
#doaterbaik
#dialogimajiner
by Wawan Darmawan/KP