Year of Expedition 2011

308349_216760191724819_1917100412_n

 

 

 

 

 

Tahun 2011 ibarat sebuah titik kulminasi kebangkitan hasrat bertualang para veteran, mengingatkan pada era 90-an dulu kala penjelajahan dilakukan hampir tak ada hentinya. Terhitung tiga ekspedisi digelar di tahun  yang bersemangat ini yaitu ke Vietnam, Nepal dan Laos.  Tentu beragam kegiatan besar ini memerlukan sumberdaya yang massif dari personil maupun organisasi.  Skill el clasico dalam manajemen  ekspedisi kembali diuji dalam arti yang sebenar-benarnya. Di berbagai event itu para veteran kembali turun gunung. Selain berpartisipasi dalam ekspedisi, beragam kegiatan besar ini juga sebagai ajang nostalgia belasan tahun lalu.

Pada awalnya tahun 2011 direncanakan hanyalah sebuah ekspedisi saja yaitu ke Vietnam Utara. Inisiatif untuk melakukan petualangan ke Base Camp Everest dan Island Peak di Nepal dari Nhoer dan Ayung terbilang tiba-tiba, demikian juga percepatan ekspedisi ke Lao pun diluar dugaan, karena direncanakan baru akan dilakukan bulan Maret tahun 2012.  Kedua poin kritis itu membuat Manejemen Ekspedisi dalam posisi yang pelik. Artinya ada tiga ekspedisi di tahun 2011 yaitu ke Vietnam di bulan Maret, Nepal di bulan Oktober dan Lao di bulan Desember. Barangkali tahun 2011 benar-benar adalah tahun ekspedisi.

Bila membagi sumberdaya antara ke Vietnam di bulan Maret dan Lao di bulan Desember, mempunyai tenggang waktu yang cukup longgar untuk menarik nafas. Maka kepergian tim yang ke Nepal di bulan Oktober dirasakan terlalu dekat dengan even di bulan Desember. Membagi sumberdaya yang terbatas tidaklah mudah, sejujurnya sumber daya yang ada tak memadai untuk melakoni semuanya dengan ideal. Namun seperti yang sudah-sudah, sekali layar terkembang maka pantang untuk surut ke belakang.

Di bulan Maret tim yang terdiri dari para veteran yang sarat pengalaman berangkat ke Vietnam Utara. Tak ada yang perlu diragukan dari tim yang sudah matang ini.  Ibaratnya tak banyak koordinasi yang diperlukan, karena mereka sudah tim yang saling interaksi sejak belasan tahun lalu.

Setelah ekspedisi ke Vietnam rampung, tinggal memback-up ekspedisi kecil ke Nepal dan melakukan support bagi ekspedisi besar ke Laos. Secara personal, Bar yang berkutat di Manajemen Ekspedisi sangat dekat dengan tim Nepal yang segenerasi dengannya dan merupakan  salahsatu obsesinya melakukan petualangan ke gunung-gunung salju disana. Namun tim Lao terdiri dari darah-darah muda yang membuat petualangan ke negara Indochina itu akan menjadi moment of truth bagi mereka. Sesuatu yang akan dikenang dengan menjadi motivasi seumur hidupnya. Seperti dulu ia berangkat dalam tim besar ke Sulawesi.

Pada akhirnya Manajemen Ekspedisi tetap memberi support terbatas kepada tim Nepal yang terdiri dari Ayung dan Nurlaela. Tim Nepal dilepas dengan system remote, mereka punya keleluasaan sendiri dalam mengeksekusi kegiatannya, sambil terus berkoordinasi dalam rentang manajemen. Sebagai tim yang berpengalaman dengan personil yang sudah matang, hal tersebut nyatanya tak terlalu menjadi masalah bagi Ayung dan Nhoer. Keduanya berhasil mencapai tujuan yang direncanakan yaitu Base Camp Everest serta Island Peak.

Lalu tibalah ekspedisi Laos dengan skala yang massif di bulan Desember. Sekitar 25 personil bergerak menuju blankspot di Indochina itu. Dengan keinginan yang kuat dan semangat kebersamaan, kegiatan besar yang menjadi sorotan semua orang ini berhasil dilaksanakan dengan baik.  Bagi para veteran, barangkali ini hanyalah sebuah ekspedisi dari banyak ekspedisi lainnya yang telah dan akan dilalui. Namun bagi  para darah muda itu, ekspedisi besar ke Lao ini akan menjadi sebuah moment of truth yang tak akan lekang semumur hidup. Sebuah noktah penting dalam dunia petualangan mereka.

207205_10150153436820629_3627817_n

027 grazy little