Tahun 2018 memiliki agenda tersendiri dalam kalender operasional Yayasan, dimana tahun ini direncanakan membuat sebuah open trip expedition ke Yunnan, China. Lokasinya sudah dikunci yaitu puncak salju abadi gunung Haba yang berketinggian kurang lebih sama dengan base camp Everest. Survey telah dilakukan setahun sebelumnya.
Ekspedisi yang dirancang bulan Oktober 2018 akan menjadi spesial karena sebagai last push dalam kontinuitas petualangan pada level internasional. Mengapa last push, karena setelah melalui dua periode kepengurusan, saatnya estafet diberikan kepada kepengurusan baru. Menutup operasional dengan ekspedisi salju sepertinya hal yang layak. Ini akan melengkapi berbagai ekspedisi dimana Yayasan pernah terlibat didalamnya seperti ekspedisi Indochina dan Nepal.
Manusia berencana, namun bencana menentukan. Begitulah yang terjadi, tahun 2018 ibarat tahun bencana saja, tiga bencana besar memprakporandakan negara tercinta. Lombok, Palu dan Selat Sunda digoncang gempa besar dan dilanda tsunami. Disaster respon pun serta merta dikerahkan, Yayasan mengerahkan semua sumber daya yang ada -walau tentu masih jauh dari memadai.
Setelah masa-masa tanggap darurat dilewati, tak banyak energi dan sumberdaya yang tersisa. Tenaga sudah habis… angan-angan berekspedisi pun dikubur. Namun walau last push ini urung terlaksana, tak seorang pun menyesalinya. Kemanusiaan selalu lebih penting dari yang lain.