Setelah ‘terusir’ dari sekretariat DU yang dirobohkan rektorat, para alumni yang masih semangat untuk kumpul-kumpul seakan terkatung-katung mencari tempat. Merapat ke sekretariat baru di Jatinangor? Sepertinya bukan pilihan yang paling elok walau sekali-sekali tentu sangat menyenangkan. Jatinangor walau jauh dari kota Bandung, namun masih dalam jangkauan. Tetapi yang sebetulnya mereka rindukan bukanlah sekedar sekretariat melainkan berkumpul bersama rekan segenerasi sambil mengenang romantisme bersama para kamerad. Alam berpikir kini sudah berbeda dengan para mahasiswa yang aktif.
Maka ketika yayasan memiliki kantor di Dago Elos, ini seperti angin segar bagi mereka sebagai tempat transit. Namun tempat hang-out disini tak lama hanya sekitar dua tahun. Setelah masa kontrak habis, kantor yayasan pindah semakin ke atas yaitu Dago Pakar. Disini bertahan setahun. Rejim yayasan yang baru kemudian bertranformasi ke generasi lebih senior yang tak terlalu mengedepankan formalitas kantor. Yang penting adalah ‘ruh’ dari organisasi itu sendiri.
“Dana na mening dipake keur operasional, rapat mah di Ngopdul we dua bulan sakali paling sabaraha” cetus Bar sebagai nakhoda yang baru. Luthfi sebagai VP mengamini, pengurus lain juga lebih suka berkegiatan daripada jadi kuncen kantor. Lenyaplah lagi tempat hangout dan berbagi romantisme, walau kegiatan operasional meraung garang.
Namun kerinduan akan sebuah tempat berkumpul selalu membayang. Bila kumpul halal bihalal Lebaran, Dapur Dahapati tempat tinggal pasangan Olive- Diki kerap menjadi pilihan. Namun tentu tak bisa setiap waktu, hanya bisa insidental saja. Maka ketika awal tahun 2014 toko outdoor District One mulai buka, angin segar itu kembali berhembus.
Toko mungil ini cukup jadi representasi saling bertemu generasi Dipati Ukur. Setidaknya generasi mereka yang sempat bermain bersama kala duluera 90-an.
“Dimana ieu? Sekre DU pindah euy ?” tanya Luthfi suatu saat kala melihat sebuah foto mejeng bareng.
Denyut nadi dan aroma kegiatan District One pun sangat kental dengan kegiatan outdoor, seperti binjas dan hiking. Ada keyakinan bahwa kumpul-kumpul di toko kecil ini, ide-ide besar akan kembali bergulir. Namun yang paling penting adalah silaturahmi tetap terjaga.