Tak ada yang  bisa berkelit dari wafat. Bila takdir sudah tersurat, hanya bisa insyaf untuk bersiap. Banyak cerita suka dan duka bisa dikenang kembali bersama alm Rio Wibowo sejak kiprahnya di dunia petualangan bersama angkatan Saba Halimun.  Telah bertahun-tahun Rio tinggal di Jepang ketika kembali datang untuk berkumpul dalam rangka silaturahmi Lebaran bulan September 2011 di Dapur Dahapati Cipaganti. Moment yang langka ia dapat bergabung dalam kumpul-kumpul seperti ini, selain karena tinggal di Jepang juga karena sakit. Tapi ia tak ingin membicarakan sakit, melainkan kegembiraan pernah menjalani petualangan bersama-sama.

“Gak tau bisa balik ke Jepang lagi atau gak nih..” begitu jawabnya kala ditanya kapan kembali ke Jepang.

Barangkali Rio sudah punya firasat, mungkin merasa tubuhnya sudah tak kuat lagi. Tak ada yang menyangka bahwa itulah pertemuan terakhir dengan Rio. Hanya berselang beberapa minggu setelah halal bihalal di Cipaganti itu kemudian Rio berpulang, menyisakan kehilangan yang dalam. Semua tersentak. Tercekat.

Barangkali Rio menyempatkan diri datang untuk berpamitan dan bermaaf-maafan pada semua. Selamat jalan saudaraku.