Usai menjalani tour Kerinci diawal Maret 1995 ketiga pendaki kita terdampar di kota Padang. Masih dalam suasana arus balik Lebaran, mendapatkan tiket bis ke Jawa merupakan hal yang tak pasti. Namun karena terbiasa seseleket, mereka tak perlu khawatir. Alih-alih mencari tiket di terminal Andalas, mereka lebih yakin bisa mendapatkan tiket langsung di pool bisnya. Sesampai di pool, toh tak ada salahnya menanyakan tiket ke konter resmi dulu. Bobby pun kasak-kusuk ke konter tiket di pool PO ALS kota Padang. Seperti yang dikhawatirkan, hasilnya nihil, ia keluar dengan tangan hampa dari pool.
“Euweuh tiket euy.. ” ujarnya melapor. Namun kedua seniornya tampak tak khawatir.
“Kalem.. hayu jeung urang neangan na,” Wawan memberi komando. Mereka menuju pool ALS kembali., namun kini menuju kantin.
“Diditu konter karcis mah,” tunjuk Bobby.
“Moal meunang tiket neangan diditu mah, pan geus beak,” ujar Bar.
Di kantin tempat berkumpul awak bis, mereka sos-ped ke supir dan kenek yang akan menuju Jawa. Mereka yakin awak bis adalah kunci untuk mendapat tiket, bukan di konter resmi. Entah dari jatah supir atau kursi tambahan. Setelah ngalor ngidul mengobrol di kantin, merekapun berhasil menemukan supir yang akan pergi hari ini ke Jawa. Sosped pun semakin ditingkatkan dengan kopi dan rokok. Tak lama kemudian, ketiganya berhasil mengantongi tiket tak resmi. “Kitu carana, Bob,” ujar Wawan dengan senyum kemenangan.
ALS, yang merupakan akronim dari Antar Lintas Sumatera (didirikan di Kotanopan, Mandailing Natal, Sumatera Utara, 29 September 1966) adalah sebuah perusahaan jasa transportasi angkutan penumpang darat yang berasal dari Sumatera Utara. ALS merupakan perusahaan otobus (PO) terbesar di Sumatera dan memiliki trayek terjauh di Indonesia dengan rute Medan Sumatera Utara hingga Jember Jawa Timur dan juga melayani trayek ke banyak kota di pulau Sumatera dan pulau Jawa.
Pada masa jaya angkutan bus jarak jauh, ribuan kilometer jalan raya lintas Sumatera baik lintas timur maupun lintas tengah diramaikan oleh ribuan bus yang dikelola oleh ratusan perusahaan otobus. ALS dari Sumatera Utara dengan armada sekitar 400 unit bus merupakan raja jalanan di jalur lintas Sumatera bersama PMTOH dari Aceh, PO ANS dan PO NPM dari Sumatera Barat, serta PO Gumarang Jaya dari Lampung. (Wikipeda)