Old Walk Sukawana
Perkebunan teh Sukawana selain punya makna historis bagi mereka juga memiliki ragam rute yang bervariasi dari yang indah hingga menantang. Darisini tersedia rute menuju berbagai destinasi seperti Kawah Upas, Jayagiri, Gunung Putri, Pasir Ipis dan lainnya.
Road to Annapurna Base Camp
Treking ke Annapurna Base Camp tahun depan adalah pilot project seperti Fansipan 2011, utk kedepannya mereka ingin Nepal menjadi halaman…
MTR 2022 Menjadi Bagian dari Lustrum XIII UNPAD
Semakin tingginya minat olahraga lari lintas alam terlihat dari cukup antusiasnya para trail runner memeriahkan Manglayang Trail Running IV yang…
Mengurai Masygul dalam Halbil di Kampus Iwa Koesoemasoemantri
Ada rasa masygul bagi genre 80-90an PLW saat kini kampus Dipati Ukur (kini disebut kampus Iwa Koesoemasoemantri) tak pernah lagi…
Kanikeh Desa Terpencil di Kaki Gunung Binaiya
Ekspedisi Polygon pada tahun 1999 ke gunung Binaiya mengambil rute lewat jalur utara. Tim Binaiya yang terdiri dari Kopassus bersama…
Menyongsong Kepengurusan Baru dalam Halbil Cibodas
Pada hari Sabtu- Minggu tanggal 4 – 5 Juni 2022 berlangsung halal bihalal Palawa Unpad yang merupakan kolaborasi dengan Yayasan…
THE SOUND OF SILENCE
Yuno Ahmad Maulana/PA Greenberg dan Garfunkel adalah mahasiswa di Universitas Columbia. Mereka memiliki minat yang sama dalam musik dan puisi.…
Seminar Nasional Pariwisata Berkelanjutan, Lalu Apa?
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, memberi gambaran pariwisata berkelanjutan di Indonesia saat ini dalam Seminar Nasional Pariwisata Berkelanjutan bertajuk “Pengembangan Wisata Alam Domestik Berbasis…
Program Baby Tree di Manglayang
Tujuan dari kegiatan penanaman bibit pohon (baby tree) ini bertujuan untuk menghijaukan kembali lahan kritis di Kawasan, rehabilitasi lingkungan dan pelibatan masyarakat sekitar Gunung Manglayang memberikan pelatihan atau kesadaran agar mereka lebih peduli
HUT 4 Dasawarsa Palawa Unpad “Vivere Pericoloso”
Vivere pericoloso, adalah sebuah frasa bahasa Italia (dari kata vivere, “hidup”, dan pericoloso, “berbahaya”) yang berarti “hidup menyerempet bahaya”. Di Indonesia ungkapan ini dipopulerkan oleh Bung Karno