Sejak berdirinya bulan November tahun 2005 silam, tanpa terasa Yayasan Palawa Indonesia (YPI) telah berdiri selama 13 tahun. Yayasan yang dibentuk sebagai media untuk menyalurkan aspirasi para alumni Palawa Unpad yang masih menggebu2 untuk berkiprah di bidang alam bebas & lingkungan namun berada di luar jangkauan Palawa Unpad sebagai organisasi mahasiswa pecinta alam (yang masih di bawah naungan) Universitas.
Melalui YPI, aktivitas para alumni menemukan wadahnya tanpa harus terkungkung dengan dikotomi junior-senior atau status mahasiswa-alumni maupun birokrasi dan fasilitas kampus namun tetap terkoneksi dengan kegiatan kepencintaalaman Palawa Unpad itu sendiri. Ruang aktivitas seolah kemudian menjadi lebih terbuka luas menjadi Indonesia, walaupun dengan tetap mengedepankan nama Palawa.
Selama perjalanannya banyak kegiatan yang sudah dikerjakan YPI, semua kait mengkait dengan organisasi Palawa Unpad. Baik yang hanya kaitan historis kultural, karena aktor pelakunya adalah para alumni atau anggota luar biasa Palawa Unpad, atau juga kegiatan kolaborasi dengan anggota aktif Palawa Unpad hingga kegiatan yang merupakan agenda bersama dengan DP (Dewan Pengurus) Palawa Unpad.
Kepengurusan YPI sudah pernah berganti sedikitnya sebanyak 3 kali, beragam corak bentuk kegiatan mewarnai kiprah YPI. Untuk 3 tahun awal berdirinya, kegiatan pemberdayaan masyarakat dan lingkungan YPI kental bernuansa NGO dan bahkan berjaringan internasional. YPI pun kerap mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas individu dan lembaga hingga ke luar negeri. Sementara pada kepengurusan selanjutnya, kegiatan YPI mulai diarahkan ke berbagai bidang sesuai minat dan potensi para alumni yang berkecimpung didalamnya. Maka direncanakanlah 3 pilar aktivitas kegiatan yayasan yang satu sama lain saling bersinergi. Sebagaimana disimbolkan pada segitiga terbalik kuning yayasan yang diinsipirasi syal kuning Palawa.
Adapun beberapa kegiatan YPI pada masing2 bidang diantaranya :
– Pemberdayaan masyarakat Community Development: Developing Water & Sanitation Basic Service, Bandung 2005-2006. Membangun Pelayanan Dasar Air & Sanitasi bersama warga komunitas Babakan Siliwangi 2006-2007. Pendataan Dampak Bencana Tsunami Pantai Laut Selatan, Jabar 2006.
– Bidang kegiatan eksplorasi & kepetualangan Adventure Centre, diantaranya : Expedition of Boundaries Area, Natuna 2007, Ekspedisi Gigantic River Cave Expedition, Laos 2011, Eksplore BCE & Island Peak, Nepal 2011…
– Bidang Disaster Management, YPI ikut berperan serta dalam aktivitas penanganan bencana di berbagai lokasi kejadian bencana di Indonesia. Dari mulai kegiatan tanggap darurat, bantuan darurat hingga kegiatan pemulihan & rehabilitasi sejak tahun 2005 hingga sekarang. Kegiatan terakhir ini adalah tanggap darurat, assessment & distribusi bantuan Gempa Lombok dilanjutkan program relief normalisasi & pipanisasi di Desa Senaru, Lombok. Kemudian juga kegiatan tanggap darurat, assessment & penyaluran bantuan Gempa Palu-Donggala, 2018.
Namun demikian, dalam kegiatan terakhir yang dilakukan YPI dirasa bahwa masih banyak keterbatasan-keterbatasan dan kendala-kendala yang dihadapi organisasi. Beberapa diantaranya bahkan sejatinya adalah permasalahan klasik organisasi, seputar permasalahan man-power, money support, method, dlsb. Pertanyaannya kemudian adalah, akan dibawa kemana YPI ke depan? Apa yang salah atau kurang berkembang selama ini? Adakah perkembangan organisasi tidak berjalan sebagaimana mestinya? Bagaimana membawa organisasi ini ke arah yg lebih baik dan seterusnya.
Mengandalkan jiwa voluntarisme dan militansi semata ternyata tidaklah cukup, sekalipun untuk organisasi non profit. Dunia saat ini memasuki era baru sehingga cara/pola kerja baru pun harus menjadi perhatian organisasi untuk disesuaikan. Perkembangan dunia saat ini sedemikian kompleks sehingga dibutuhkan solusi untuk membawa organisasi menjadi jauh lebih profesional supaya mampu menjawab tantangan yg semakin besar. YPI, what next?
Penulis : Luthfi Rantaprasaja/Vice President YPI