Reuni di Kiarapayung merupakan yang pertama dilakukan pada era 2000-an. Bahkan sudah hampir sepuluh tahun sejak reuni terakhir diadakan. Tak heran bila temanya pun “Welcome Home” menyiratkan sambutan kepada para petualang yang kembali ke kampung halaman. Ini juga merupakan reuni pertama bagi generasi 90-an yang meninggalkan sekretariat Dipati Ukur setelah merampungkan studi.
Bumi perkemahan Kiara Payung memiliki bentang alam yang indah, berada di Jatinangor terletak tak jauh di belakang kampus Unpad. Tempat wisata ini berada pada ketinggian sekitar 900 mdpl ini sehingga udaranya sejuk, apalagi pada malam hari, udara akan turun drastis dengan disertai angin kering. Secara administrasi, sebagian besar wilayahnya termasuk ke Kecamatan Tanjungsari, Sumedang. Selain bumi perkemahan, spot wisata lain disini adalah monumen bersejarah berupa Menara Loji yang dibangun pada jaman kolonial Belanda yaitu sekitar tahun 1800-an.
Barangkali yang simbolik dari reuni Kiarapayung ini adalah sebuah peralihan dari suasana Dipati Ukur ke kampus Jatinangor. Tak seorangpun yang menghabiskan masa aktifnya di sekretariat Dipati ukur merasa terbiasa dengan suasana baru ini, namun semua harus menyambut kekinian dan melihat dengan optimis bahwa masa depan perhimpunan akan berangkat dari sekretariat yang baru di Jatinangor. Namun bagi sebagian orang, tanah tumpah darah itu tetaplah sebuah sudut yang hangat di kampur Dipati Ukur. Memori tentang itu, tak pernah berubah.