Ketika sebagian besar memilih terbang langsung dari Kathmandu ke Lukla, beberapa orang memilih jalur darat yang panjang, berdebu, melelahkan namun penuh dengan cerita. Ini adalah jalur para petualang sejati yang percaya bahwa perjalanan dimulai dari titik nol. Atau petualang yang kere.
Perjalanan dimulai pagi-pagi buta dari tempat bus-bus ngetem di Chabahil sedikit diluar pusat kota Kathmandu. Suasana sudah ramai dengan penumpang lokal, sayuran, dan bagasi yang diikat di atap bus. Begitu bus meninggalkan kota, pusaran kendaraan dan polusi Kathmandu perlahan memudar.
Rute ini melalui jalan pegunungan legendaris yang pada masanya mengukir sejarah awal pendakian Everest. Jalannya berkelok-kelok, naik-turun mengikuti kontur bukit. Di sebelah kanan adalah tebing, di sebelah kiri adalah jurang yang dalam dengan sungai berarus deras didasarnya. Setiap tikungan adalah sebuah kejutan.
Normalnya setelah 8-12 jam perjalanan (tergantung kondisi jalan dan cuaca), bis akan tiba di Salleri, ibu kota Distrik Solukhumbu. Namun kami sendiri menempuhnya dalam 14 jam. Salleri sendiri adalah sebuah kota kecil bersahaja dengan pasar yang cukup sibuk. Di sini, “aura” Everest sudah terasa. Udara terasa lebih sejuk dan segar lalu dengan halus dan perlahan hawa dingin menerkam.
Perjalanan memang masih jauh karena harus dilanjutkan dengan menumpang jip menuju Surke. Namun ketika akhirnya memulai treking, Anda akan merasa lebih siap, lebih terhubung dengan tanah ini.