Silent Operation di Jalur Backpacker

Ada yang tak biasa dengan Bar usai binjas lari  beberapa hari ini. Selalu kecipak kecipuk di kamar mandi seperti eksperimen. Setelah beberapa kali tampaknya baru merasa puas.

“Keur nyeuseuh?” tanya Bobby.

“Lain keur mandi. Geus bisa mandi ngan make cai dua siuk,” ujarnya .. Beberapa hari kemudian “Bisa sasiuk ayeuna mah.”

Bais dan Bobby yang juga sering binjas lari di kawasan Metro heran.

“Mandi mah gejebur gejebur we atuh, maenya ngan dua siuk?”

“His..keur persiapan backpacker,” ujar Bar. Keduanya masih heran, memangnya di hotel tak ada kamar mandi?

Hari yang ditunggu pun tiba, Bar dan Bais backpackeran rute darat dengan rute Chiang Rai -Bokeo – Luang Namtha -Udomxay-Luang Prabang – Vientiane-Bangkok. Kota-kota dimana itu kok baru dengar? Di negara Laos, bos.

Perjalanan darat memakai bis di Indochina salah satu konsekwensinya tiba di terminal dini hari atau malam.  Dengan badan sedkit ringsek dan kucel, tentu akan menyegarkan bila mandi di terminal. Belum tentu mereka menginap di hotel karena terus bergerak.

“Mandi heula ah,” ujar Bar subuh-subuh di Vientiane.

Tak berapa lama dengan tubuh segar sudah bersantai. Bais pun mengikuti “Urangeun, nitip ransel..”

20 menit berlalu, Bais juga sudah menyegarkan badan ,”Ari tadi mayar toilet sabaraha Kip?” Kip adalah mata uang Laos.

“2000 LAK we aya tulisan na,” LAK = Lao Kip, seperti IDR = Indonesia Rupiah

“Urang mah ditagih deui,” ujar Bais garuk-garuk,” jiga nu ambek nu jaga dibere 2000 teh.”

“Nya heu euh da gejebar gejebur..kaciri mandi . Urang mah silence operation mandi na, make ieu,” ujar Bar menunjukkan handuk kecil. ” “Ooh pantes..” Bais paham

“Da teu bisa urang mah mandi ngan dua siuk.”

“Matakna pan eksperimen heula,” Ooh Bais pun paham

Sepanjang rute darat 2000 km itu pun Bar tak kurang mandi membersihkan badan dengan tekniknya itu.  Bais pun sama namun tetap ditagih uang mandi, walau tak mahal namun bisa mengesalkan. Nilainya memang tak seberapa, namun bayangkan bila air menjadi hal yang langka sementara mandi sudah kebiasaaan sehari-hari. Bila di tempat yang krisis air, misalnya, maka menghemat satu ember menjadi satu gayung untuk mandi, bisa menjadi masalah hidup dan mati. Itulah salah satu teknik survival: menghemat air eh menghemat isi dompet juga sebenarnya.