beberapa hari yang lalu, linimasa twitter diramaikan dengan tweet-tweet bertagar #90an. tagar ini sendiri mendeskripsikan berbagai pengalaman dari para tuips ketika mereka hidup dimasa tahun 90an. entah siapa yang memulai duluan, namun seperti biasa, jika ada yang memulai “main tagar” maka akan ramailah kemudian tuips yang lain ikut memainkan tagar tersebut (tentunya jika tagar tersebut diminati).
nah bagi saya sendiri, setelah membaca beberapa tweet tentang #90an, seketika memori saya tentang kurun waktu tersebut turut hadir. ya, sebagai manusia yang lahir ditahun 80an dan kemudian tumbuh ditahun 90an, saya cukup memiliki beberapa memori tentang kehidupan tahun 90an, khususnya yang berkenaan dengan tempat saya dilahirkan, Bandung.
dalam benak saya seketika muncul ingatan tentang bagaimana Bandung ketika tahun 90an. saya masih ingat, dahulu di Bandung masih sangat sejuk dan rindang dikarenakan pohon-pohon hijau dan bunga-bunga masih semarak menghiasi kota. maka tak pelak hawa adem, sejuk dan dingin (walau yang terakhir ini masih dirasakan) menjadi trademark Bandung.
kawasan seperti pasteur, merdeka, alun-alun, taman sari dan cihampelas masih dipenuhi pohon-pohon rindang. kesibukkan lalu lintas pun belum sesumpek sekarang. pembangunan kota dikemudian hari membawa konsekuensi logis mulai hilangnya hal-hal tersebut.
dari segi life style, di Bandung, terdapat mall yang sangat “fenomenal” dan menjadi icon pergaulan kaula muda Bandung. mall tersebut bernama Bandung Indah Plasa -BIP- (dan memang sampai sekarang-pun, ditengah serbuan mall-mall baru, BIP tetap bertahan sebagai icon “life style” Bandung). lalu ada kawasan Palaguna. disana pula-lah anak-anak muda Bandung pada waktu itu sering nongkrong, belanja, dan sebagainya. dan (sekali lagi) mengikuti deru pembangunan kota, Palaguna pun perlahan pudar pesonanya dan seolah kini telah hilang.
o iya, dulu ditahun 90an, yang kini namanya Parijs Van Java -PVJ- merupakan kompleks perumahan Polri. dan lagi-lagi karena investasi para pemodal beratasnamakan pembangunan, tempat tersebut-pun tergeser.
lantas, bagaimana soal tempat rekreasi? Karang Setra (kolam renang/pemandian) menjadi primadona. lalu ada pula Taman Lalu Lintas yang tiap minggunya hampir dipastikan penuh sesak oleh keluarga-keluarga di Bandung yang bermaksud untuk menghabiskan waktu bersama.
ah, mengenang masa lalu memang sangat mengharukan. akan kehabisan kata-kata untuk menggambarkannya. kenangan, akan selalu tersimpan dalam memori kita. walau tak berbentuk foto ataupun barang lainnya. beruntung (bagi saya) pernah merasakan era 90an. 🙂
sumber : http://yudaisme.tumblr.com/post/16463661229/90an