Yayasan Palawa Indonesia (YPI) tidak mengkhususkan diri dalam tanggap bencana namun sejak berdirinya tahun 2006, YPI melalui Divisi Disaster Management telah akrab dengan penanganan tanggap darurat di berbagai bencana diberbagai wilayah Indonesia.
Pergaulan YPI yang dekat dengan lingkungan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) telah menjadikannya partner yang ideal dalam penanganan bencana. Dari pengalaman sejak 2006 ditanah bencana, YPI menilai kehadiran para relawan berbasis kampus terutama organisasi Mapala sebagai salahsatu tenaga relawan terbaik ditanah bencana. Mereka rata-rata telah bermental tangguh dan berbekal skill mumpuni yang diperlukan dalam kondisi ekstrim.
Berikut berbagai program kebencanaan YPI selama kurun waktu 2006 – 2021 yang mana hampir semuanya bekerjasama dengan relawan dari kampus :
TH | LOKASI | KEJADIAN | PROGRAM |
2006 | Pangandaran | Tsunami | Pendataan |
2008 | Pangalengan | Gempa | Logistik |
2009 | Padang | Gempa | Logistik |
2010 | Yogya | Vulkanik | Qurban |
2011 | Yogya | PRBBK | Training |
2016 | Garut | Banjir bandang | Logistik |
2018 | Lombok Palu Tasikmalaya | Gempa Tsunami Banjir bandang | Pipanisasi Logistik Logistik |
2019 | Pandeglang | Tsunami | Logistik |
2020 | Jabotabek Lebak Bandung dsk Bojongsoang | Banjir Longsor Covid-19 Banjir | Logistik Logistik Sembako Ransum Ransum |
2021 | Cimanggung Majene Bandung | Longsor Gempa Covid-19 | Logistik TraumaHealing Dapur Umum Sembako |
Mengacu pada fase aktivitas Manajemen Kebencanaan yang selama ini sudah YPI laksanakan. Maka bisa dikatakan, kapasitas YPI masih dominan pada fase response atau tanggap darurat. Bisa dimaklumi karena untuk fase-fase lain dalam manajemen kebencanaan diperlukan sumberdaya yang lebih besar. Suatu hal yang harus disikapi dan bila YPI ingin lebih berkiprah lagi maka akan ada banyak hal yang harus diubah dan ditingkatkan.